Skip to main content

Yang Dibayar Lebih Mahal Belum Tentu Lebih Baik


Bila Anda sering membaca berita hiburan, yang berkaitan dengan film misalnya, tentu Anda mengetahui bahwa pendapatan yang didapat oleh film, terutama film Hollywood, nilainya besar sekali. Sebagai contoh, untuk film Avengers: Infinity War meraih pendapatan sekitar 2 miliar dolar. Pendapatan besar yang diraih film Hollywood otomatis juga mempengaruhi honor yang diterima. Mengutip data Forbes, pada 12 bulan periode 2017/2018, total bayaran yang diterima 20 aktor dan aktris
dengan penghasilan tertinggi mencapai lebih dari USD 620 juta.

Hal ini sangat menarik bila dilihat dari sisi ekonomi dan bisnis. Apakah yang membuat para aktor/aktris tersebut layak untuk menerima penghasilan sebesar itu? Tentu saja tidak dapat dipungkiri bahwa kemampuan dan totalitas dalam berakting harus kita hargai dan perhitungkan. Namun demikian, saya yakin juga bahwa banyak aktor/aktris di luar daftar tersebut yang juga mempunyai kemampuan dan totalitas akting sama atau bahkan lebih baik, namun tidak masuk dalam daftar.

Hal ini sungguh menarik perhatian saya, dan saya pun untuk mencari jawaban atas fenomena ini. Tingginya honor yang diterima tentu ditentukan oleh berbagai faktor, namun pada intinya tentu kembali pada konsep cost and benefit. Produser tentu sudah menghitung untung rugi dari membayar honor tersebut. Artinya, keuntungan yang didapat dengan memakai seorang aktor/aktris tentu idealnya harus lebih tinggi dari biaya (honor) yang dikeluarkan. Artinya, seorang aktor/aktris yang mempunyai nilai ekonomis tinggilah yang membuat mereka dapat memperoleh honor yang tinggi.

Lalu apa yang membuat nilai ekonomis menjadi tinggi? Terlalu naif untuk menganggap bahwa kemampuan akting lah yang menjadi satu-satunya penentu nilai ekonomis tersebut. Pada kenyataannya, kemampuan akting hanya salah satu faktor yang mempengaruhi nilai ekonomis. Selain kemampuan akting, kerahaman, pesona fisik, dan juga skill komunikasi aktor dan aktris tentu mempengaruhi nilai ekonomis mereka. Faktor-faktor tersebut dapat meningkatkan awareness dan juga menarik penggemar untuk menonton film mereka.

Namun, faktor aktor/aktris yang bersangkutan juga bukan satu-satunya yang dapat meningkatkan nilai ekonomis mereka, namun juga faktor lingkungan. Bagaimana maksudnya? Jadi begini, bagaimanapun hebat dan menariknya seorang aktor/aktris, tentu untuk bisa mendapat banyak penggemar, tentu harus mempunyai jaringan pemasaran yang luas agar mereka dapat menjangkau penggemar di berbagai wilayah dan penjuru dunia.

Karena itu, tak heran bila kebanyak aktor/aktris dengan bayaran tertinggi dihuni oleh para bintang Hollywood karena dalam dunia perfilman memang Hollywood mempunyai jaringan yang terluas. Jadi, bila ada aktor dengan kemampuan dan kualitas yang sama, yang satu berkarir di Hollywood dan yang satunya berkarir di industri film negara lain, tentu jangkauan pemasaran mereka akan berbeda dan honor yang diterima pun berbeda.

Fenomena ini tentu juga berlaku bagi banyak jenis pekerjaan, terutama pekerjaan bebas. Jadi apa yang dapat kita pelajari dari fenomena ini? Pertama, kekayaan atau penghasilan yang didapat oleh seseorang tidak hanya ditentukan oleh kualitas dari pribadi tersebut, tapi juga dari lingkungan dan sistem yang ada. Untuk itu, sering kita dengar bahwa orang yang tepat juga harus berada pada lingkungan yang tepat agar dapat berkembang dan sukses. Jadi bila Anda belum mendapat penghasilan sebesar rekan Anda, maka jangan kecil hati karena itu bukan berarti kualitas Anda lebih rendah, namun mungkin Anda perlu momen yang tepat. Dalam bahasa sederhananya, inilah mungkin yang disebut hoki, jadi seseorang yang berada pada tempat dan momen yang tepat dapat meraih hasil yang positif.

Kedua, perluas pemasaran produk yang ditawarkan. Hal ini cocok untuk produk dengan biaya pembuatan tetap (tidak bergantung dari jangkauan pemasaran).  Sebagai contoh, bila produser sudah membuat suatu film, maka ketika mereka mendistribusikan film tersebut di satu atau sepuluh negara, maka biaya produksi film ya tetap saja tidak bertambah. Yang bertambah hanyalah biaya pemasarannya saja. Namun cara ini tidak efektif untuk produk yang semakin luas cakupannya maka semakin besar biaya produksi/HPP yang dikeluarkan, seperti misalnya industri makanan.

Contoh lain dari fenomena ini dapat juga ditemui dalam dunia musik. Sama seperti membuat film, proses pembuatan lagu atau musik membutuhkan usaha dan biaya yang tetap dan tidak dipengaruhi area pemasaran. Begitu juga dengan honor pemain sepak bola seperti Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi yang luar biasanya besarnya. Hal ini dapat terwujud karena mereka mempunyai cakupan ke penggila bola di seluruh dunia dan juga bahkan mempunyai nilai ekonomis bagi orang yang tidak hobi sepak bola sekalipun

Sebagai tambahan, fenomena ini juga mengingatkan saya mengenai salah satu buku yaitu 23 Thing They Don`t Tell You About Capitalism yang ditulis oleh Ha-Joon Chang. Buku tersebut juga memuat mengenai perbedaan penghasilan yang diterima oleh pekerja dari berbagai belahan dunia yang berbeda. Penjelasan dalam buku tersebut sangat menarik dan dapat memperkaya sudut pandang dan pemahaman Anda mengenai sistem dan fenomena ekonomi yang ada di dunia.

Comments

Popular posts from this blog

Arti YoY, QoQ, MoM, dan Ytd

Kunci untuk dapat menganalisa dengan baik salah satunya adalah denan mengetahui istilah-istilah yang terdapat dalam penyajian data keuangan. Selain mengenai rasio ataupun akun-akun dalam laporan laba rugi, yang tidak kalah penting adalah untuk mengetahui perbandingan kinerja saat ini dengan kinerja sebelumnya. Bila salah memahami arti istilah ini, maka bisa saja muncul persepsi yang salah terhadap kinerja perusahaan. Nah dalam melakukan perbandingan dengan periode sebelumnya, sering dijumpai istilah seperti yoy, qoq, mom, dan juga ytd.

Arti Cum Date, Ex Date, dan Distribution Date

Bagi Anda yang tertarik untuk mendapatkan penghasilan secara rutin dari dividen seperti pembahasan pada artikel ini , maka tentu harus memahami istilah-istilah yang berkaitan dengan dividen sehingga dapat melakukan keputusan investasi yang tepat. Pada saat suatu perusahaan mengumumkan pembagian dividen, ada beberapa istilah yang sering muncul, yaitu dividen final/interim, cum dan ex date, serta distribution date.  Istilah pertama yaitu dividen final adalah dividen yang dibagikan setelah satu tahun buku, sementara

Penurunan pada Saham KBLI dan LPPF

Pada Jumat kemarin, IHSG mengalami koreksi yang tidak terlalu tajam. Meski demikian, ada saham saya yaitu KBLI mengalami penurunan yang cukup dalam yaitu dari pembukaan 422 hingga sempat menyentuh harga 372 sebelum kemudian ditutup di 402. Selain KBLI, saham lain yang juga turun cukup banyak adalah LPPF yang turun sekitar 3%. Penurunan yang terjadi pada KBLI dan LPPF sudah terjadi beberapa hari belakangan ini. Tentu saja melihat harga yang turun dan otomatis portofolio juga ikut turun tentu sedikit menimbulkan rasa kurang nyaman. Meski demikian, dalam kondisi inilah mentalitas dalam berinvestasi diuji. Apakah saya masih dapat berpikir dengan jernih dan objektif dalam menyikapi penurunan tersebut. Jadi tulisan ini sebagai sharing dan juga catatan pribadi saya dalam menghadapi kondisi tersebut.