Skip to main content

Faktor yang Mempengaruhi Naik Turun Mata Uang

Banyaknya berita mengenai pergerakan naik turunnya mata uang membuat orang bertanya-tanya, sebenarnya apa sih yang membuat mata uang, khususnya Rupiah, naik atau turun? Ada banyak hal yang mempengaruhi pergerakan nilai mata uang dan beberapa di antaranya dapat saling berkaitan. Dengan demikian, sulit untuk dapat memperkirakan atau memprediksi nilai tukar mata uang di masa yang akan datang. Hal ini tidak hanya berlaku bagi kita masyarakat awam, namun bagi profesional dibidang keuangan sekalipun tidak mudah untuk memprediksi nilai tukar mata uang. 
Meskipun faktor-faktor tersebut sangat kompleks, namun saya ingin mencoba menjelaskan beberapa faktor yang secara umum berpengaruh besar terhadap nilai tukar suatu mata uang.
1. Inflasi
Semakin tinggi inflasi di suatu negara, mata nilai mata uang cenderung turun. Hal ini sangat mudah dipahami karena dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja harga sebotol air 10 tahun lalu mungkin hanya Rp 800, namun saat ini mungkin seharga Rp 2.000. Jadi untuk barang yang sama, dibutuhkan jumlah nominal uang yang lebih besar. Bila inflasi suatu negara lebih tinggi dari inflasi di negara lain, maka nilai tukar negara tersebut cenderung melemah dibanding negara lain.
Contohnya bila inflasi di Indonesia relatif lebih tinggi dibanding inflasi di Australia, maka nilai mata uang Rupiah cenderung akan melemah terhadap AUD.

2. Tingkat Suku Bunga
Suku bunga yang ditetapkan bank sentral juga sangat berpengaruh terhadap nilai tukar mata uang. Bila suku bunga relatif tinggi, maka cenderung menarik modal dari luar untuk masuk ke negara tersebut karena dipandang menarik oleh investor. Suku bunga bank sentral menjadi acuan bagi imbal hasil investasi di suatu negara. Sebagai contoh, suku bunga bank sentral di AS yang berada di kisaran 2% lebih rendah dari suku bunga acuan di Indonesia yang saat ini di level 6%. Maka investor akan mengharapkan imbal hasil yang lebih tinggi dari investasi yang ditempatkan di Indonesia

3. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan di atas inflasi akan menarik minat investor dari luar untuk berinvestasi sehingga dapat meningkatkan kondisi ekonomi dan juga nilai tukar mata uang. Penting untuk membandingkan pertumbuhan ekonomi dengan inflasi sehingga kita dapat mengetahui berapa pertumbuhan ekonomi yang riil. 

Ketiga faktor di atas menurut saya sangat erat kaitannya. Sebagai contoh, bila inflasi tinggi maka suku bunga acuan juga cenderung naik sebagai salah satu instrumen untuk pengendalian inflasi. Lalu bila pertumbuhan ekonomi rendah, maka suku bunga cenderung diturunkan untuk memacu likuiditas yang dapat menggerakan pertumbuhan ekonomi.

4. Balance of Payment
Balance of payment merupakan gabungan dari Neraca Transaksi Berjalan dan Neraca Transaksi Modal. Bila BOP Surplus, maka nilai mata uang akan meningkat. Neraca modal adalah aliran dana keluar/masuk suatu negara. Sementara untuk Neraca Transaksi Berjalan dapat dibaca pada artikel berikut.

5. Kebijakan dan Kondisi Ekonomi
Kebijakan ekonomi baik secara moneter maupun fiskal akan mempengaruhi gerak ekonomi, sehingga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di masa mendatang. Apabila kebijakan ekonomi dipandang memudahkan dan positif, maka aliran dana masuk akan lebih deras dan meningkatkan nilai mata uang

6. Kestabilan Sosial Politik
Kondisi sosial politik yang stabil akan mendukung pertumbuhan ekonomi, sehingga faktor ini juga diperhatikan bukan hanya bagi investor dari luar tapi juga bagi masyarakat suatu negara. Kondisi yang stabil akan membuat masyarakat percaya dalam menyimpan mata uang negara tersebut

Penjelasan di atas hanya merupakan penjelasan yang sederhana, karena bagaimana faktor tersebut berpengaruh merupakan suatu pembahasan yang kompleks. Selain itu, banyak juga faktor-faktor lainnya yang dinamis seiring berjalannya waktu. Jadi, penting bagi kita untuk terus mengupdate dan mengikuti perkembangan ekonomi. 

Agar dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas dan lengkap, Anda dapat juga membaca artikel  di blog frindosonfinance yang menurut saya cukup jelas dalam memaparkan berbagai isu atau topik ekonomi. Semoga artikel ini bermanfaat

Comments

Popular posts from this blog

Arti YoY, QoQ, MoM, dan Ytd

Kunci untuk dapat menganalisa dengan baik salah satunya adalah denan mengetahui istilah-istilah yang terdapat dalam penyajian data keuangan. Selain mengenai rasio ataupun akun-akun dalam laporan laba rugi, yang tidak kalah penting adalah untuk mengetahui perbandingan kinerja saat ini dengan kinerja sebelumnya. Bila salah memahami arti istilah ini, maka bisa saja muncul persepsi yang salah terhadap kinerja perusahaan. Nah dalam melakukan perbandingan dengan periode sebelumnya, sering dijumpai istilah seperti yoy, qoq, mom, dan juga ytd.

Arti Cum Date, Ex Date, dan Distribution Date

Bagi Anda yang tertarik untuk mendapatkan penghasilan secara rutin dari dividen seperti pembahasan pada artikel ini , maka tentu harus memahami istilah-istilah yang berkaitan dengan dividen sehingga dapat melakukan keputusan investasi yang tepat. Pada saat suatu perusahaan mengumumkan pembagian dividen, ada beberapa istilah yang sering muncul, yaitu dividen final/interim, cum dan ex date, serta distribution date.  Istilah pertama yaitu dividen final adalah dividen yang dibagikan setelah satu tahun buku, sementara

Penurunan pada Saham KBLI dan LPPF

Pada Jumat kemarin, IHSG mengalami koreksi yang tidak terlalu tajam. Meski demikian, ada saham saya yaitu KBLI mengalami penurunan yang cukup dalam yaitu dari pembukaan 422 hingga sempat menyentuh harga 372 sebelum kemudian ditutup di 402. Selain KBLI, saham lain yang juga turun cukup banyak adalah LPPF yang turun sekitar 3%. Penurunan yang terjadi pada KBLI dan LPPF sudah terjadi beberapa hari belakangan ini. Tentu saja melihat harga yang turun dan otomatis portofolio juga ikut turun tentu sedikit menimbulkan rasa kurang nyaman. Meski demikian, dalam kondisi inilah mentalitas dalam berinvestasi diuji. Apakah saya masih dapat berpikir dengan jernih dan objektif dalam menyikapi penurunan tersebut. Jadi tulisan ini sebagai sharing dan juga catatan pribadi saya dalam menghadapi kondisi tersebut.