Skip to main content

Mindset Investor Saham

Dalam berbagai hal termasuk investasi, memiliki mindset yang tepat adalah kunci penting untuk meraih keberhasilan. Disadari atau tidak, kita semua pasti mempunyai mindset atau pola pikir tertentu dalam melakukan sesuatu. Mindset tersebut akan menjadi dasar bagi kita dalam menyikapi berbagai informasi dan kondisi yang muncul, serta mempengaruhi style kita dalam berinvestasi. Jadi kita tidak hanya memerlukan kemampuan teknis dalam melakukan analisa, membaca laporan keuangan, atau ilmu makro ekonomi saja yang penting tapi juga hal non teknis seperti mindset yang sangat
mendukung dalam mencapai keberhasilan investasi. Berikut saya ingin berbagai mindset apa saja yang diperlukan oleh seorang investor saham:

1.Bersabar
Kesabaran adalah hal yang sangat sederhana namun cukup susah untuk dilakukan. Kenapa saya menaruh kesabaran pada poin yang pertama? Karena seringkali orang berinvestasi saham dengan keinginan untuk cepat kaya. Semakin Anda terburu-buru, maka lebih mudah untuk membuat peniliaian atau keputusan investasi yang keliru. 

Bersabar juga membantu Anda untuk berpikir jernih dalam mengatur money management dan tidak serakah menggunakan hutang untuk berinvestasi saham. Menggunakan hutang untuk berinvestasi saham merupakan langkah yang berisiko karena time frame investasi jangka panjang, sementara Anda tentu harus membayar bunga utang yang bersifat jangka pendek. Hutang juga dapat mempengaruhi emosi Anda dalam berinvestasi

2.  Mau terus belajar
Dunia investasi sangat luas dan terdapat berbagai macam cara, gaya, metode yang berbeda untuk meraih sukses. Bahkan dalam analisa fundamental sekalipun, terdapat berbagai metrik atau metode yang dapat digunakan. Bagi Anda yang masih awal dalam berinvestasi, jangan mudah menyerah bila hasil yang dicapai kurang maksimal. Terus belajar dan tingkatkan pengetahuan dan pengalaman serta carilah metode yang palin tepat dan dapat memberikan hasil yang memuaskan dalam jangka panjang

3. Anda membeli bisnis, buka sekadar kertas dan angka
Saham yang Anda beli merupakan persentase dari suatu perusahaan. Dengan mempunyai mindset ini, Anda tidak akan terburu-buru untuk meraih untung dengan cepat. Anda tentu merasa wajar bila suatu bisnis baru dapat BEP atau memperoleh untung setelah beberapa tahun, maka tentu Anda juga harus memaklumi bila membeli saham juga memerlukan waktu untuk memberikan Anda keuntungan. 

Bila suatu saham belum untung selama 3 bulan, jangan kecewa karena toh bila Anda melakukan bisnis riil juga belum tentu dapat langsung balik modal dan meraih untung dalam 3 bulan. Fokuslah pada proses untuk meminimalkan risiko, sehingga potensi keuntungan pun dapat makin cepat diraih
Mindset ini juga berguna dalam menganalisa suatu saham. Sebelum mengulik angka-angka nya, Anda perlu memahami bisnisnya dulu sehingga ketika membaca angka maka Anda dapat mempunyai persepsi yang tepat..

4. Kita tidak bisa mengetahui semuanya
Sebanyak apapun informasi yang berusaha Anda dapatkan, selalu ada kemungkinan hal-hal yang tidak Anda ketahui dan juga ada kemungkinan analisa yang Anda lakukan salah. Dengan demikian, penting untuk mempunyai Margin of Safety sebagai langkah untuk mengantisipasi kesalahan yang muncul. Jadi Anda mempunyai bantalan yang cukup untuk menghindari kerugian karena membeli terlalu mahal

5. Fokus pada nilai perusahaan
Pergerakan harga harian dapat membingungkan Anda, namun fokuslah pada nilai sehingga euforia dan pesimisme pasar tidak mengacaukan peniliaian Anda. Jadikan harga yang ditawarkan pasar sebagai peluang untuk dapat membeli saham pada harga yang menarik

6. Bersyukur
Selalu ingat untuk bersyukur atas hasil dan profit yang Anda raih. Sistem di pasar yang memungkinan harga untuk berubah dengan cepat dan dapat dengan mudah diakses akan membuat Anda mudah untuk membanding-bandingkan. Bila sudah terlanjur menjual dan harga naik, Anda menyesal karena seharusnya dapat meraih untung lebih banyak. Perlu disadari bahwa kita tidak dapat menebak harga tertinggi atau terendah dari suatu saham. Asal Anda mempunyai pertimbangan yang tepat, dapat memperoleh profit dan meminimalkan risiko, maka Anda perlu bersyukur karena hal tersebut dapat memberikan peningkatan pada modal dan kekayaan yang diinvestasikan.

Demikian beberapa mindset yang perlu dimiliki oleh investor saham, Anda juga dapat memberikan masukan dan berbagai melalui komentar di bawah. Semoga hal ini dapat membantu terutama bagi investor pemula untuk dapat meraih kesuksesan di pasar saham.

Comments

Popular posts from this blog

Arti YoY, QoQ, MoM, dan Ytd

Kunci untuk dapat menganalisa dengan baik salah satunya adalah denan mengetahui istilah-istilah yang terdapat dalam penyajian data keuangan. Selain mengenai rasio ataupun akun-akun dalam laporan laba rugi, yang tidak kalah penting adalah untuk mengetahui perbandingan kinerja saat ini dengan kinerja sebelumnya. Bila salah memahami arti istilah ini, maka bisa saja muncul persepsi yang salah terhadap kinerja perusahaan. Nah dalam melakukan perbandingan dengan periode sebelumnya, sering dijumpai istilah seperti yoy, qoq, mom, dan juga ytd.

Arti Cum Date, Ex Date, dan Distribution Date

Bagi Anda yang tertarik untuk mendapatkan penghasilan secara rutin dari dividen seperti pembahasan pada artikel ini , maka tentu harus memahami istilah-istilah yang berkaitan dengan dividen sehingga dapat melakukan keputusan investasi yang tepat. Pada saat suatu perusahaan mengumumkan pembagian dividen, ada beberapa istilah yang sering muncul, yaitu dividen final/interim, cum dan ex date, serta distribution date.  Istilah pertama yaitu dividen final adalah dividen yang dibagikan setelah satu tahun buku, sementara

Penurunan pada Saham KBLI dan LPPF

Pada Jumat kemarin, IHSG mengalami koreksi yang tidak terlalu tajam. Meski demikian, ada saham saya yaitu KBLI mengalami penurunan yang cukup dalam yaitu dari pembukaan 422 hingga sempat menyentuh harga 372 sebelum kemudian ditutup di 402. Selain KBLI, saham lain yang juga turun cukup banyak adalah LPPF yang turun sekitar 3%. Penurunan yang terjadi pada KBLI dan LPPF sudah terjadi beberapa hari belakangan ini. Tentu saja melihat harga yang turun dan otomatis portofolio juga ikut turun tentu sedikit menimbulkan rasa kurang nyaman. Meski demikian, dalam kondisi inilah mentalitas dalam berinvestasi diuji. Apakah saya masih dapat berpikir dengan jernih dan objektif dalam menyikapi penurunan tersebut. Jadi tulisan ini sebagai sharing dan juga catatan pribadi saya dalam menghadapi kondisi tersebut.