Skip to main content

Review Kinerja 1H 2017: Mencari Saham Undervalue

Sumber: Wikipedia

Pada akhir Juli, sudah mulai banyak emiten yang merilis laporan keuangan kuartal keduanya sehingga sebagai investor tentu kita harus mengamati perkembangan terbaru untuk dapat mengetahui kinerja dari emiten baik yang sudah kita miliki sahamnya ataupun emiten lain yang berkinerja baik dan ditawarkan dengan harga diskon. Tentu saja kita harus mengutamakn untuk mengamati saham yang sudah ada dalam portofolio terlebih dahulu agar dapat menentukan untuk menjual, hold, atau menambah posisi dari saham tersebut.

Dalam portofolio saya, saham yang sudah mengeluarkan laporan terbaru adalah SMSM, BSDE, KBLI, SCCO, dan LPPF. Berikut ulasan singkat mengenai laporan keuangan terbaru saham-saham tersebut:
1. SMSM: Pendapatan naik sekitar 12% namun laba hanya naik sekitar 2% akibat meningkatnya biaya produksi. Berdasarkan komunikasi dengan corsec perusahaan, diketahui bahwa perusahaan mempunyai keyakinan untuk dapat menyesuaikan harga jual bila memang diperlukan. Selain itu, dengan kinerja saat ini pun ROE perusahaan masih berada pada 23,6% yearly, sehingga penulis berpendapat bahwa perusahaan masih mencatat kinerja yang baik, apalagi dengan rasio debt to equity hanya 0,37
Logo PT Selamat Sempurna Tbk
2. BSDE: Pendapatan dan laba bersih meningkat tajam, sehingga dengan hasil ini semakin meyakinkan bila BSDE dapat memperoleh hasil tahunan yang lebih baik dibanding tahun lalu. Sebelum keluarnya kinerja kuartal kedua pun harga BSDE di kisaran 1700-1800 sangat menarik, apalagi dengan kinerja kuartal kedua yang meningkat maka makin membuat saham ini semakin menarik
3. KBLI: Pendapatan naik tipis namun laba naik banyak akibat adanya keuntungan dari diskon pembelian bahan baku. Karena meningkatnya laba bukan disebabkan oleh faktor meningkatnya pendapatan, maka untuk memperkirakan laba akhir tahun tentu kita tidak bisa langsung mengkali dua dari laba bersih. Laba bersih semester pertama adalah Rp 222 miliar, namun setelah dikurangi keuntungan dari pembelian diskon yang terjadi pada kuartal kedua sebesar Rp 109 miliar, maka laba pada semester pertama dianggap sebesar Rp 112 miliar. Bila diasumsikan semeser kedua labanya juga sama, maka total laba tahun 2017 diperkirakan Rp 335 miliar atau EPS 83 per saham. Sehingga pada harga di kisaran 480, PER nya berada di kisaran 5,8. Sementara penulis cenderung berada pada posisi hold untuk saham ini.
4. SCCO: Pendapatan perusahaan naik namun laba operasional turun. Laba bersih naik akibat adanya revaluasi aset. Penulis terus terang kurang memahami tujuan perusahaan melakukan revaluasi aset, apakah hal ini dilakukan untuk menaikan nilai aset karena perusahaan ingin memperbesar nilai pinjaman? Penulis pun cenderung hold untuk saham ini karena pada harga 8600an di kisaran PER 7,3 (Setelah mengeluarkan penghasilan dari revaluasi aset), saham ini menurut penulis masih belum dikatakan mahal
5. LPPF: Perusahaan memperoleh kenaikan pendapatan, laba bersih, dan juga SSSG pada laporan kuartal kedua. Hal ini tentu tidak terlepas dari adanya kenaikan pendapatan dari meningkatnya belanja masyarakat untuk menyongsong Lebaran. Meski laba naik, namun harga LPPF malah turun cukup banyak, sehingga cukup menarik apabila ingin menambah posisi dalam saham ini. Yang perlu diingat adalah mungkin kinerja pada kuartal 3 tidak akan sekuat kuartal sebelumnya karena tampaknya belum ada event cyclical yang dapat mengerek penjualan
Dengan demkian, pada saat artikel ini ditulis menurut penulis ada 3 saham yang menarik untuk dibeli karena kinerja meningkat dan harga masih belum naik atau bahkan turun yaitu SMSM, BSDE, dan LPPF. Tentu saja, Anda harus melakukan riset sendri (DYOR) untuk dapat menilai dengan lebih tepat kinerja saham-saham tersebut

Comments

Popular posts from this blog

Arti YoY, QoQ, MoM, dan Ytd

Kunci untuk dapat menganalisa dengan baik salah satunya adalah denan mengetahui istilah-istilah yang terdapat dalam penyajian data keuangan. Selain mengenai rasio ataupun akun-akun dalam laporan laba rugi, yang tidak kalah penting adalah untuk mengetahui perbandingan kinerja saat ini dengan kinerja sebelumnya. Bila salah memahami arti istilah ini, maka bisa saja muncul persepsi yang salah terhadap kinerja perusahaan. Nah dalam melakukan perbandingan dengan periode sebelumnya, sering dijumpai istilah seperti yoy, qoq, mom, dan juga ytd.

Arti Cum Date, Ex Date, dan Distribution Date

Bagi Anda yang tertarik untuk mendapatkan penghasilan secara rutin dari dividen seperti pembahasan pada artikel ini , maka tentu harus memahami istilah-istilah yang berkaitan dengan dividen sehingga dapat melakukan keputusan investasi yang tepat. Pada saat suatu perusahaan mengumumkan pembagian dividen, ada beberapa istilah yang sering muncul, yaitu dividen final/interim, cum dan ex date, serta distribution date.  Istilah pertama yaitu dividen final adalah dividen yang dibagikan setelah satu tahun buku, sementara

Penurunan pada Saham KBLI dan LPPF

Pada Jumat kemarin, IHSG mengalami koreksi yang tidak terlalu tajam. Meski demikian, ada saham saya yaitu KBLI mengalami penurunan yang cukup dalam yaitu dari pembukaan 422 hingga sempat menyentuh harga 372 sebelum kemudian ditutup di 402. Selain KBLI, saham lain yang juga turun cukup banyak adalah LPPF yang turun sekitar 3%. Penurunan yang terjadi pada KBLI dan LPPF sudah terjadi beberapa hari belakangan ini. Tentu saja melihat harga yang turun dan otomatis portofolio juga ikut turun tentu sedikit menimbulkan rasa kurang nyaman. Meski demikian, dalam kondisi inilah mentalitas dalam berinvestasi diuji. Apakah saya masih dapat berpikir dengan jernih dan objektif dalam menyikapi penurunan tersebut. Jadi tulisan ini sebagai sharing dan juga catatan pribadi saya dalam menghadapi kondisi tersebut.