Skip to main content

Kapan Saat yang Tepat Beli Saham?

Banyak investor baik yang pemula maupun sudah berpengalaman mempunyai pertanyaan yang sangat umum, yaitu kapan saat yang tepat untuk membeli saham? Pertanyaan ini begitu penting karena saat yang tepat berarti membeli ketika saham tersebut murah dan dapat memberikan keuntungan yang kalau bisa, diraih dalam waktu singkat. Ada juga yang berharap dapat membeli saham di harga terendah sehingga ketika dibeli tidak akan turun lagi tapi segera naik, sehingga dapat
segera merasakan keuntungan. Mempunyai pertanyaan seperti ini tentu wajar, termasuk saya juga tentu mempunyai keingintahuan yang sama atas pertanyaan tersebut. Setelah cukup lama berkecimpung dalam investasi saham (dengan terus-menerus belajar dan menambah pengetahuan), saya mempunyai kesimpulan atas pertanyaan tersebut.
Secara singkat, bagi saya saat yang tepat untuk membeli saham adalah ketika saham tersebut sudah cukup murah dan saya cukup nyaman untuk membeli saham tersebut baik secara aspek mental maupun keuangan. Jadi ada dua hal di sini, yaitu ketika saham murah dan saya cukup nyaman. Hal yang pertama ketika saham murah mungkin sudah banyak dibahas, ya tentu kita tidak ingin membeli saham yang mahal bukan? Saham murah tentu bagi setiap orang berbeda-beda kriterianya, bagi saya saham murah dilihat secara fundamental dan juga dengan mempertimbangkan prospek ke depannya. Namun demikian perlu ditekankan bahwa saham murah bukan berarti pada posisi terendahnya. Jadi saham yang sudah murah masih mungkin untuk turun lagi, namun dalam jangka panjang tentu nilai saham tersebut dapat naik mengikuti kinerja fundamentalnya. 
Hal yang kedua mungkin jarang dibahas, yaitu aspek internal kita sendiri. Jadi meski suatu saham sudah cukup murah, namun kita juga harus memperhitungkan apakah kita nyaman untuk membeli atau menambah posisi di saham tersebut? Dalam hal ini kita perlu memperhatikan money management, apakah porsi saham tersebut sudah cukup banyak di portofolio kita? Saya sendiri cenderung menjaga bobot satu saham dalam portofolio agar tidak terlalu besar. Bila sudah cukup besar, meski harga saham tersebut turun menjadi lebih murah maka saya tetap tidak menambah posisi di saham tersebut.
Demikian secara singkat pandangan saya mengenai kapan saat yang tepat untuk membeli saham. Yang perlu diingat adalah kita hanya melakukan prediksi dan perkiraan sehingga tentu sulit untuk 100% tepat, namun setidaknya kita telah melakukan cara-cara untuk sebisa mungkin membeli saham pada harga yang dapat memberikan potensi keuntungan memuaskan dengan risiko minimal.

Comments

Popular posts from this blog

Arti YoY, QoQ, MoM, dan Ytd

Kunci untuk dapat menganalisa dengan baik salah satunya adalah denan mengetahui istilah-istilah yang terdapat dalam penyajian data keuangan. Selain mengenai rasio ataupun akun-akun dalam laporan laba rugi, yang tidak kalah penting adalah untuk mengetahui perbandingan kinerja saat ini dengan kinerja sebelumnya. Bila salah memahami arti istilah ini, maka bisa saja muncul persepsi yang salah terhadap kinerja perusahaan. Nah dalam melakukan perbandingan dengan periode sebelumnya, sering dijumpai istilah seperti yoy, qoq, mom, dan juga ytd.

Arti Cum Date, Ex Date, dan Distribution Date

Bagi Anda yang tertarik untuk mendapatkan penghasilan secara rutin dari dividen seperti pembahasan pada artikel ini , maka tentu harus memahami istilah-istilah yang berkaitan dengan dividen sehingga dapat melakukan keputusan investasi yang tepat. Pada saat suatu perusahaan mengumumkan pembagian dividen, ada beberapa istilah yang sering muncul, yaitu dividen final/interim, cum dan ex date, serta distribution date.  Istilah pertama yaitu dividen final adalah dividen yang dibagikan setelah satu tahun buku, sementara

Penurunan pada Saham KBLI dan LPPF

Pada Jumat kemarin, IHSG mengalami koreksi yang tidak terlalu tajam. Meski demikian, ada saham saya yaitu KBLI mengalami penurunan yang cukup dalam yaitu dari pembukaan 422 hingga sempat menyentuh harga 372 sebelum kemudian ditutup di 402. Selain KBLI, saham lain yang juga turun cukup banyak adalah LPPF yang turun sekitar 3%. Penurunan yang terjadi pada KBLI dan LPPF sudah terjadi beberapa hari belakangan ini. Tentu saja melihat harga yang turun dan otomatis portofolio juga ikut turun tentu sedikit menimbulkan rasa kurang nyaman. Meski demikian, dalam kondisi inilah mentalitas dalam berinvestasi diuji. Apakah saya masih dapat berpikir dengan jernih dan objektif dalam menyikapi penurunan tersebut. Jadi tulisan ini sebagai sharing dan juga catatan pribadi saya dalam menghadapi kondisi tersebut.