Dalam membaca laporan atau data keuangan, sering dilakukan analisa dengan periode sebelumnya yang menggunakan istilah seperti YoY, QoQ, MoM, dan Ytd seperti yang sudah dibahas di artikel berikut. Selain istilah-istilah tersebut sering juga dijumpai istilah CAGR (Compund Annual Growth Rate) yang biasa disampaikan dalam hitungan persen, misalnya CAGR laba dalam 5 tahun terakhir adalah 20%. Pertama kita harus memahami dulu apa yang dimaksud dengan CAGR. Secara sederhana, CAGR adalah return rata-rata selama periode tertentu. Jadi tidak heran bila dalam
menyampaikan CAGR harus disertai pula dengan keterangan periode sehingga pembaca bisa mengetahui berapa lama periode penghitungan dari return tersebut. Rumus CAGR sendiri sebagai berikut:
Nilai akhir adalah nilai pada akhir periode dan nilai awal adalah nilai pada awal periode. Sementara periode nya bisa tahunan atau bulanan. Rumus tersebut tampak rumit tapi Anda tidak perlu khawatir karena dapat menghitung dengan menggunakan Excel. Lebih jelasnya dapat dilihat di contoh berikut, misal ada harga dua saham selama periode 3 tahun terakhir sebagai berikut:
Saham A harga awalnya dari 100, lalu 98, dan tahun ketiga menjadi 120
Saham B harga awalnya dari 100, lalu 106, dan tahun ketiga menjadi 118
Maka CAGR Saham A adalah 6,2% dan saham B adalah 5,6%. Sekilas saham A memiliki CAGR yang lebih besar namun mempunyai fluktuasi yang lebih tinggi, sehingga untuk dapat menganalisa dengan lebih tepat maka tetap harus melihat tren dari tahun ke tahun. CAGR berguna untuk melakukan analisa jangka panjang terhadap suatu data, mulai dari laba perusahaan, penjualan, sampai dividen per lembar saham. Dengan melihat pada angka CAGR maka kita dapat lebih objektif dan tidak hanya fokus pada data terbaru saja tetapi juga data dalam jangka panjang.
Hal lain yang menarik dari CAGR adalah semakin panjang periodenya, maka selisih persentase dengan nilai kecil pun dapat membuat perbedaan yang besar. Sebagai contoh, bila dua perusahaan saat inisama-sama mempunyai EPS 100 namun pertumbuhan CAGR perusahaan A sebesar 6% per tahun selama 10 tahun dibanding perusahaan B sebesar 5%, maka sepuluh tahun mendatang EPS perusahaan A akan menjadi 179 sementara EPS perusahaan B hanya 162.
Jadi memahami CAGR bukan hanya sekadar menghitung dengan menggunakan rumus tapi juga mengerti mengenai makna dari angka tersebut
Comments
Post a Comment