Skip to main content

Update Kinerja ADMF Q3 2018: Meneruskan Kinerja Positif dengan Potensi Dividen Besar

Hasil kinerja hingga kuartal ketiga tahun 2018 sudah mulai banyak dirilis, dan seperti biasa penulis pun rutin untuk mengupdate kinerja dari perusahaan-perusahaan yang sudah ada dalam portofolio. Salah satu yang menghasilkan kinerja mengesankankan adalah Adira Dinamika Multi Finance atau ADMF. Perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan ini sudah cukup lama berada dalam portofolio dan salah satu nilai plus adalah besarnya dividen yang dibagikan. Sehingga saham ini cukup tepat untuk menyandang predikat dividend stock, dan penulis memperkirakan tren tersebut
masih berlanjut karena ADMF dimiliki oleh perusahaan induk yang tentu juga membutuhkan dividen untuk mendapat keuntungan dari anak perusahaannya. Selain itu sepengetahuan penulis, ADMF tidak mempunyai rencana ekspansi yang membutuhkan dana besar sehingga posisi kas perusahaan masih cukup kuat dan sanggup untuk membayar dividen.
Pada laporan keuangan per 30 September 2018, ADMF mencatat kenaikan pendapatan dan juga laba bersih yang signifikan, dimana pendapatan meningkat 11% dan laba bersih meningkat 23%. Net Profit Margin perusahaan juga meningkat menjadi 17,9% dari semula 16% pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini menunjukan profitabilitas dan efisiensi perusahaan meningkat. ROE yang dicatat perusahaan pun mengesankan yaitu 27,9% yearly. Kinerja ADMF yang baik ini dipengaruhi oleh beban bunga yang menurun dari 1,3T menjadi 1,2T. Jadi perusahaan bisa memberi lebih banyak kredit namun biaya modal yang dibayar perusahaan malah menurun. Apabila disimak lebih mendalam, bunga pinjaman dalam mata uang Rupiah cenderung menurun, sementara bunga pinjaman dalam mata uang USD yang meningkat. Namun secara keseluruhan bunga yang dibayarkan tetap lebih rendah dibanding periode tahun lalu. 
Dengan demikian, perusahaan tampaknya tidak terlalu terpengaruh terhadap tren kenaikan suku bunga yang belakangan terjadi. Dalam membicarakn perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan, kita harus menempatkan juga fokus pada kualitas kredit yang diberikan oleh peruashaan. Meskipun penulis tidak dapat meneliti dengan detil mengenai kualitas kredit tersebut, namun dilihat dari cadangan kerugian perushaan tampaknya tidak terdapat kenaikan yang signifikan, dan penulis cukup yakin bahwa manajemen dapat melakukan langkah untuk mengelola risiko. Penilaian ini memang cukup subjektif, sehingga penulis mengakui bahwa hal ini memang cukup berisiko. Namun setidaknya hal ini didukung oleh rekam jejak perusahaan yang cukup baik dan laporan keuangan yang positif. 
Setelah melihat pada kinerja perusahaan, saatnya menghitung valuasi dan proyeksi dividen yang akan diterima ke depannya. Menghitung dividen cukup menggiurkan karena bila melihat pada tahun-tahun sebelumnya, payout ratio 50% tampaknya cukup realistis. Dengan EPS hingga kuartal ketiga mencapai 1352 rupiah, maka secara proporsional berarti kuartal keempat dapat memperoleh tambahan 450 sehingga total EPS tahun ini diperkirakan 1800. Dengan DPS 50%, maka yield yang bisa didapat pada harga 8200 adalah sekitar 9,8% dan forward PE 4,5, sangat menarik bukan?
Penulis juga menghitung dengan asumsi lebih konservatif bila pada kuartal keempat ternyata perusahaan hanya dapat memperoleh EPS sebesar 75% dari yang diperkirakan atau hanya sekitar 337, maka total EPS menjadi sekitar 1700. Dengan asumsi ini pun, dividend yield masih mencapai 9% dan forward PE 4,9.
Penulis juga membandingkan valuasi perusahaan selama lima tahun terakhir dan terlihat bahwa pada periode ini, di harga 8200 PER dan PBV perusahaan termasuk rendah dibanding pada periode sebelumnya. Dengan demikian pada harga 8200 saham ADMF masih layak untuk dikoleksi, tentu dengan mengingat pada prinsip money management seperti yang pernah ditulis dalam artikel ini. Apabila masih terdapat sisa ruang untuk menambah porsi pada saham ini, maka pembelian dapat dilakukan. Penting untuk diingat bahwa berinvestasi merupakan proses jangka panjang sehingga memerlukan waktu untuk melihat hasilnya. Update kinerja ini merupakan pandangan dan catatan pribadi penulis sehingga pembaca perlu untuk melakukan riset dan analisa tersendiri agar dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas

Comments

Popular posts from this blog

Arti YoY, QoQ, MoM, dan Ytd

Kunci untuk dapat menganalisa dengan baik salah satunya adalah denan mengetahui istilah-istilah yang terdapat dalam penyajian data keuangan. Selain mengenai rasio ataupun akun-akun dalam laporan laba rugi, yang tidak kalah penting adalah untuk mengetahui perbandingan kinerja saat ini dengan kinerja sebelumnya. Bila salah memahami arti istilah ini, maka bisa saja muncul persepsi yang salah terhadap kinerja perusahaan. Nah dalam melakukan perbandingan dengan periode sebelumnya, sering dijumpai istilah seperti yoy, qoq, mom, dan juga ytd.

Arti Cum Date, Ex Date, dan Distribution Date

Bagi Anda yang tertarik untuk mendapatkan penghasilan secara rutin dari dividen seperti pembahasan pada artikel ini , maka tentu harus memahami istilah-istilah yang berkaitan dengan dividen sehingga dapat melakukan keputusan investasi yang tepat. Pada saat suatu perusahaan mengumumkan pembagian dividen, ada beberapa istilah yang sering muncul, yaitu dividen final/interim, cum dan ex date, serta distribution date.  Istilah pertama yaitu dividen final adalah dividen yang dibagikan setelah satu tahun buku, sementara

Penurunan pada Saham KBLI dan LPPF

Pada Jumat kemarin, IHSG mengalami koreksi yang tidak terlalu tajam. Meski demikian, ada saham saya yaitu KBLI mengalami penurunan yang cukup dalam yaitu dari pembukaan 422 hingga sempat menyentuh harga 372 sebelum kemudian ditutup di 402. Selain KBLI, saham lain yang juga turun cukup banyak adalah LPPF yang turun sekitar 3%. Penurunan yang terjadi pada KBLI dan LPPF sudah terjadi beberapa hari belakangan ini. Tentu saja melihat harga yang turun dan otomatis portofolio juga ikut turun tentu sedikit menimbulkan rasa kurang nyaman. Meski demikian, dalam kondisi inilah mentalitas dalam berinvestasi diuji. Apakah saya masih dapat berpikir dengan jernih dan objektif dalam menyikapi penurunan tersebut. Jadi tulisan ini sebagai sharing dan juga catatan pribadi saya dalam menghadapi kondisi tersebut.