Skip to main content

Mengapa Berinvestasi bukan Trading?

Dalam blog ini, saya akan lebih banyak membahas investasi saham secara fundamental sehingga mungkin lebih cocok bagi Anda yang investasi saham dan bukan trading. Mengapa saya lebih tertarik untuk berinvestasi secara fundamental? Hal ini tak lepas dari pengalaman, tipe, dan juga kondisi pekerjaan yang saya lakukan saat ini. Tentu saja memutuskan untuk investasi atau trading sangat bergantung pada masing-masing individu. Nah saya telah mencoba trading dan juga investasi (termasuk juga pernah investasi karena nyangkut), dan masing-masing gaya mempunyai karakter

tersendiri. Untuk trading, saya merasa bahwa cukup banyak waktu yang harus dialokasikan sehingga cukup mengganggu konsentrasi dalam mengerjakan pekerjaan utama saya. Namun memang dengan trading hasil yang dicapai bisa lebih cepat, namun tentu saja juga bisa rugi dengan cepat pula karena banyaknya transaksi yang dilakukan. Sementara dalam berinvestasi, alokasi waktu bisa lebih fleksibel karena orientasinya lebih jangka panjang. Namun bila ternyata salah dalam investasi, maka ya cukup mengecewakan karena biasanya sudah memakan waktu cukup lama. Tentu saja ini merupakan pengalaman pribadi dan Anda tentu bisa mendapat hasil yang berbeda.
Selain itu, sebenarnya saham merupakan porsi kepemilikan dalam suatu perusahaan sehingga naik turunnya saham tentu seharusnya juga berdasarkan kinerja dari perusahaan tersebut. Dengan demikian, investasi lebih sesuai dengan konsep ini sementara dalam trading naik turunnya harga lebih dipengaruhi daya tarik jual beli dari sentimen sesaat. Tentu saja tidak berarti pengaruh permintaan dan suplai tersebut dapat diabaikan sama sekali, namun hendaknya bukan menjadi faktor utama yang mempengaruhi perubahan harga. Nah disinilah akal sehat dan ketenangan dalam investasi sangat penting. Jadi untuk saat ini saya lebih cenderung untuk berinvestasi dan terus belajar untuk dapat berinvestasi dengan baik sehingga memberi hasil yang memuaskan. Untuk itu saya terus belajar dan juga terbuka untuk menerima sharing ilmu maupun pengalaman dari pembaca dari blog ini. Semoga pula apa yang saya bagi dapat memberikan manfaat bagi pembaca semua


Comments

Popular posts from this blog

Arti YoY, QoQ, MoM, dan Ytd

Kunci untuk dapat menganalisa dengan baik salah satunya adalah denan mengetahui istilah-istilah yang terdapat dalam penyajian data keuangan. Selain mengenai rasio ataupun akun-akun dalam laporan laba rugi, yang tidak kalah penting adalah untuk mengetahui perbandingan kinerja saat ini dengan kinerja sebelumnya. Bila salah memahami arti istilah ini, maka bisa saja muncul persepsi yang salah terhadap kinerja perusahaan. Nah dalam melakukan perbandingan dengan periode sebelumnya, sering dijumpai istilah seperti yoy, qoq, mom, dan juga ytd.

Arti Cum Date, Ex Date, dan Distribution Date

Bagi Anda yang tertarik untuk mendapatkan penghasilan secara rutin dari dividen seperti pembahasan pada artikel ini , maka tentu harus memahami istilah-istilah yang berkaitan dengan dividen sehingga dapat melakukan keputusan investasi yang tepat. Pada saat suatu perusahaan mengumumkan pembagian dividen, ada beberapa istilah yang sering muncul, yaitu dividen final/interim, cum dan ex date, serta distribution date.  Istilah pertama yaitu dividen final adalah dividen yang dibagikan setelah satu tahun buku, sementara

Arti dan Rumus CAGR (Compund Annual Growth Rate)

Dalam membaca laporan atau data keuangan, sering dilakukan analisa dengan periode sebelumnya yang menggunakan istilah seperti YoY, QoQ, MoM, dan Ytd seperti yang sudah dibahas di artikel berikut . Selain istilah-istilah tersebut sering juga dijumpai istilah CAGR (Compund Annual Growth Rate) yang biasa disampaikan dalam hitungan persen, misalnya CAGR laba dalam 5 tahun terakhir adalah 20%. Pertama kita harus memahami dulu apa yang dimaksud dengan CAGR. Secara sederhana, CAGR adalah return rata-rata selama periode tertentu. Jadi tidak heran bila dalam