Skip to main content

Penurunan pada Saham KBLI dan LPPF


Pada Jumat kemarin, IHSG mengalami koreksi yang tidak terlalu tajam. Meski demikian, ada saham saya yaitu KBLI mengalami penurunan yang cukup dalam yaitu dari pembukaan 422 hingga sempat menyentuh harga 372 sebelum kemudian ditutup di 402. Selain KBLI, saham lain yang juga turun cukup banyak adalah LPPF yang turun sekitar 3%. Penurunan yang terjadi pada KBLI dan LPPF sudah terjadi beberapa hari belakangan ini. Tentu saja melihat harga yang turun dan otomatis portofolio juga ikut turun tentu sedikit menimbulkan rasa kurang nyaman. Meski demikian, dalam kondisi inilah mentalitas dalam berinvestasi diuji. Apakah saya masih dapat berpikir dengan jernih dan objektif dalam menyikapi penurunan tersebut. Jadi tulisan ini sebagai sharing dan juga catatan pribadi saya dalam menghadapi kondisi tersebut.
Saat harga turun cukup dalam kemarin, pertama-tama saya tetap mengacu pada kondisi fundamental perusahaan dimana untuk KBLI hingga semester satu masih mencatat kenaikan laba dibanding periode sama tahun lalu. Dengan melihat kondisi fundamental tersebut ditambah dengan prospek penggunaan kabel untuk infrastruktur kelistrikan, maka kemudian selanjutnya adalah menentukan apakah pada harga yang sudah turun ini sudah cukup layak untuk menambah posisi? Namun sebelumnya mungkin Anda ada yang bertanya, bagaimana dengan sentimen kenaikan harga tembaga sebagai komponen utama biaya produksi perusahaan? Memang hal ini sempat merisaukan apalagi bila melihat komentar-komentar yang muncul dalam berbagai forum. Namun demikian, kenaikan harga bahan baku tentu tidak serta merta langsung berpengaruh buruk pada laba perusahaan karena perusahaan tentu masih mempunyai stok lama ataupun kontrak pada harga lama. Setidaknya kita tetap perlu melihat kinerja pada laporan keuangan berikutnya untuk dapat melihat dengan pasti pengaruh kenaikan harga bahan baku tersebut. 
Kembali pada pertanyaan apakah harga yang ada sudah cukup murah? Saya pun mengecek pada fundachart pada stockbit yang menampilkan PE band historis dan PE saat ini. Dari grafik tersebut menurut saya pada harga 410 sudah menunjukan harga yang cukup layak untuk menambah posisi. Sehingga kemarin saya pun menambah posisi di kisaran harga tersebut. Setelah order saya done, harga sempat turun ke 390 dan terus terang cukup kaget juga. Namun di sinilah terasa manfaatnya money management karena saya melakukan pembelian dengan terkontrol dan tidak berlebihan, sehingga meski harga kemudian turun cukup banyak tapi saya tidak terlalu panik. Lalu setelah turun apakah saya kembali menambah posisi? Dengan memperhitungkan limit dana yang bisa saya alokasikan untuk membeli saham KBLI, maka saya memutuskan untuk tidak menambah posisi dulu. Pada penutupan ketika harga di 402 tentu saya lebih tenang karena turun tidak begitu dalam dibanding harga beli saya. 
Lalu bagaimana dengan LPPF? Mengacu pada kinerja fundamental semester pertama sebenarnya kinerja LPPF masih cukup baik, namun memang hal itu juga ditunjang karena hari raya Lebaran yang masuk pada semester pertama tahun ini. Sehingga memang wajar bila diasumsikan kinerja semester kedua mungkin tidak sebanyak semester pertama. Meski demikian menurut saya penurunan ini sangat drastis dan ekstrim, dan pada harga 10.000 menurut saya LPPF cukup menarik untuk dikoleksi. Namun kembali pada prinsip money management dimana alokasi dana untuk saham LPPF sudah mencapai limitnya, maka untuk sementara saya tidak menambah dulu posisi pada saham ini.
Apakah tindakan beli saya kemarin sudah tepat? Tentu kita harus menunggu untuk melihat, namun setidaknya saya telah berusaha melakukan proses yang tepat dalam memutuskan pembelian saham sehingga semoga dapat memberi hasil yang positif. 

Comments

Popular posts from this blog

Arti YoY, QoQ, MoM, dan Ytd

Kunci untuk dapat menganalisa dengan baik salah satunya adalah denan mengetahui istilah-istilah yang terdapat dalam penyajian data keuangan. Selain mengenai rasio ataupun akun-akun dalam laporan laba rugi, yang tidak kalah penting adalah untuk mengetahui perbandingan kinerja saat ini dengan kinerja sebelumnya. Bila salah memahami arti istilah ini, maka bisa saja muncul persepsi yang salah terhadap kinerja perusahaan. Nah dalam melakukan perbandingan dengan periode sebelumnya, sering dijumpai istilah seperti yoy, qoq, mom, dan juga ytd.

Mengapa Berinvestasi di Saham?

Jika sebelumnya saya membahas mengapa saya memilih berinvestasi dan bukan trading, saat ini saya juga ingn membahas mengenai mengapa saya memilih investasi saham dan bukan bidang lainnya. Alasan ini sangat penting karena menjadi dasar dalam berinvestasi secara konsisten dan juga sebagai pedoman seberapa banyak saya akan mencurahkan tenaga, pikiran, dan juga dana dalam bidang ini.

Mindset Investor Saham

Dalam berbagai hal termasuk investasi, memiliki mindset yang tepat adalah kunci penting untuk meraih keberhasilan. Disadari atau tidak, kita semua pasti mempunyai mindset atau pola pikir tertentu dalam melakukan sesuatu. Mindset tersebut akan menjadi dasar bagi kita dalam menyikapi berbagai informasi dan kondisi yang muncul, serta mempengaruhi style kita dalam berinvestasi. Jadi kita tidak hanya memerlukan kemampuan teknis dalam melakukan analisa, membaca laporan keuangan, atau ilmu makro ekonomi saja yang penting tapi juga hal non teknis seperti mindset yang sangat