Skip to main content

Portofolio Update Setelah Keluar Kinerja Q3 2017

Pada akhir Oktober banyak emiten yang telah merilis kinerja keuangan mereka hingga kuartal ketiga 2017. dan laporan keuangan tersebut menjadi acuan penulis dalam menentukan langkah investasi. Pada periode Oktober penulis juga banyak melakukan penjualan sehingga portofolio saat ini pun cukup ramping yang hanya terdiri dari empat saham yaitu SMSM, MBAP, LPPF, dan BSDE. Adapun saham yang penulis jual seluruhnya adalah KBLI dan TPIA.
Untuk KBLI, penulis merasa bahwa kinerja nya yang meningkat pada semester dua yang didukung
oleh keuntungan dari penjualan diskon tampaknya tidak dapat diharapkan untuk terjadi secara konsisten, selain itu adanya kekhawatiran terhambatnya proyek listrik membuat penulis menjual saham ini seluruhnya. Sementara untuk TPIA, penulis sebenarnya menilai emiten ini cukup menarik karena merupakan pemain di industri yang prospektif dan memiliki potensi pasar sangat besar. Keputusan menjual penulis pun lebih didasari pada keputusan pribadi dimana penulis ingin menjaga nilai investasi dan menghindari penurunan yang mungkin terjadi. Faktor lainnya adalah harga nominal saham TPIA yang relatif besar sehingga membeli satu lot pun nilainya cukup besar relatif dibanding besar portofolio penulis, sehingga menyulitkan untuk melakukan money management berupa pembelian ataupun penjualan bertahap seperti yang pernah penulis bahas di sini  Sehingga penulis untuk sementara melepas saham ini namun tetap memantau untuk kemudian membuka kemungkinan kembali membeli bila mendapat harga yang lebih menarik
Sementara untuk MBAP, penulis melihat bahwa kinerjanya hingga kuartal ketiga masih mengesankan dan seperti penilaian sebelumnya, emiten ini masih menawarkan kinerja yang baik dengan harga yang relatif murah. Secara umum penulis akan tetap memegang saham ini namun terkadang melakukan jual beli karena fluktuasi harga cukup tinggi, sehingga dapat menjual pada harga tinggi dan kemudian membeli lagi. 
Begitu pula untuk SMSM, meski tidak didukung oleh growth yang agresif, tapi penulis sangat terkesan dengan kemampuan perusahaan menjaga pertumbuhan top line yang juga diimbangi oleh pertumbuhan bottom line sehingga terlihat bahwa perusahaan mampu menjaga margin laba kotor dan laba bersih sambil terus meningkatkan penjualan. 
Saham lain yaitu LPPF juga menunjukan kinerja yang masih cukup baik meskipun memang terdapat penurunan. Meski demikian, penulis tetap penilai bahwa jaringan ritel LPPF merupakan salah satu keunggulan utama apalagi didukung dengan strategi menggandeng PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) untuk membuka toko perhiasan di dalam area Matahari, hal ini tentu semakin meningkatnan nilai di mata konsumen dan menambah lengkap produk yang ditawarkan.
Sementara untuk emiten properti BSDE, kinerja hingga kuartal ketiga masih baik dan dilihat dari laporan keuangannya, penulis menyimpulkan bahwa persediaan yang dimiliki cenderung meningkat sehingga mungkin perusahaan berpandangan bahwa sektor properti masih prospektif dan persediaan tersebut sangat berguna untuk mendukung perkembangan perusahaan ketika momen properti kembali bergairah seperti beberapa tahun lalu. Apalagi BSDE juga mempunyai cadangan kas yang besar sehingga memudahkan untuk berekspansi. 
Demikian ulasan singkat dari portofolio pada bulan lalu, semoga kinerja emiten yang baik diikuti pula oleh harga saham di pasar.

Comments

Popular posts from this blog

Arti YoY, QoQ, MoM, dan Ytd

Kunci untuk dapat menganalisa dengan baik salah satunya adalah denan mengetahui istilah-istilah yang terdapat dalam penyajian data keuangan. Selain mengenai rasio ataupun akun-akun dalam laporan laba rugi, yang tidak kalah penting adalah untuk mengetahui perbandingan kinerja saat ini dengan kinerja sebelumnya. Bila salah memahami arti istilah ini, maka bisa saja muncul persepsi yang salah terhadap kinerja perusahaan. Nah dalam melakukan perbandingan dengan periode sebelumnya, sering dijumpai istilah seperti yoy, qoq, mom, dan juga ytd.

Mengapa Berinvestasi di Saham?

Jika sebelumnya saya membahas mengapa saya memilih berinvestasi dan bukan trading, saat ini saya juga ingn membahas mengenai mengapa saya memilih investasi saham dan bukan bidang lainnya. Alasan ini sangat penting karena menjadi dasar dalam berinvestasi secara konsisten dan juga sebagai pedoman seberapa banyak saya akan mencurahkan tenaga, pikiran, dan juga dana dalam bidang ini.

Mindset Investor Saham

Dalam berbagai hal termasuk investasi, memiliki mindset yang tepat adalah kunci penting untuk meraih keberhasilan. Disadari atau tidak, kita semua pasti mempunyai mindset atau pola pikir tertentu dalam melakukan sesuatu. Mindset tersebut akan menjadi dasar bagi kita dalam menyikapi berbagai informasi dan kondisi yang muncul, serta mempengaruhi style kita dalam berinvestasi. Jadi kita tidak hanya memerlukan kemampuan teknis dalam melakukan analisa, membaca laporan keuangan, atau ilmu makro ekonomi saja yang penting tapi juga hal non teknis seperti mindset yang sangat