Artikel mengenai belajar saham ini ditujukan bagi Anda yang ingin belajar saham mulai dari dasar. Mungkin artikel ini agak telat karena ditulis bukan di awal-awal, namun semoga dapat membantu menjawab keingintahuan dan memberi pengetahuan mendasar sebelum mempelajari saham lebih lanjut. Pertama tentu kita harus memahami dulu apakah saham itu.Secara sederhana, saham dapat diartikan sebagai bagian kepemilikan dari suatu usaha. Mengapa merupakan bagian kepemilikan? Karena suatu usaha bisa saja dimiliki oleh beberapa orang, sehingga tentu porsi kepemilikannya juga
terbagi antar para pemegang saham atau pemilik. Apabila suatu usaha mencetak untung, maka setiap pemilik berhak atas jumlah keuntungan sesuai dengan porsi yang dimilikinya. Misal perusahaan menghasilkan laba tahunan 100 juta mempunyai 100 lembar saham, maka setiap lembar saham di atas kertas berhak atas laba 1 juta. Bila perusahaan terus mencetak laba dan akhirnya mempunyai aset sebesar 500 juta dan tanpa hutang sama sekali, maka setiap lembar saham berhak atas aset sebesar 5 juta. Sangat sederhana bukan? Namun bila perusahaan ternyata mempunyai hutang 200 juta, maka kekayaan bersih perusahaan hanya 300 juta sehingga setiap lembar saham hanya berhak atas aset bersih sebesar 3 juta.
Perusahaan yang memperoleh laba dapat menggunakan labanya untuk memperbesar skala produksi atau mengembangkan usaha. Misalnya perusahaan tadi bergerak di bidang produksi pakaian atau garmen, maka laba yang didapat bisa digunakan untuk membeli mesin baru atau digunakan untuk kebutuhan operasional untuk meningkatkan pemasaran, misalnya dengan menambah tenaga pemasaran atau iklan untuk meningkatkan penjualan.
Di sisi lain, perusahaan juga dapat mengalokasikan laba tersebut untuk dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Dividen yang dibagi tidak harus sebesar laba yang didapat. Jadi misal perusahaan memperoleh laba 100 juta dan hanya ingin membagi dividen sebesar 40 juta, maka hal tersebut juga memungkinkan. Jadi perusahaan dapat menyimpan sisa laba ditahan sebesar 60 juta tersebut sebagai cadangan untuk pengembangan usaha. Dividen sebesar 40 juta tersebut dibagi dengan setiap lembar saham maka setiap lembar berhak atas dividen sebesar 40. Nah dalam kenyataannya, dividen tersebut akan dipotong pajak penghasilan sebesar 10% sehingga yang akan diterima bersih hanya sebesar 36.
Perusahaan Terbuka dan Tertutup
Perusahaan tertutup adalah perusahaan yang tidak diperdangkan di bursa efek, dan sebaliknya perusahaan terbuka adalah perusahaan yang diperdagangkan di bursa efek sehingga dapat dimiliki dengan lebih mudah oleh banyak orang. Misalnya teman Anda mempunyai sebuah perusahaan tertutup yang
bergerak di bidang percetakan dan Anda ingin ikt menjadi salah satu
pemiliknya, maka tentu Anda harus melakukan negosiasi sendiri dan
biasanya tentu dilakukan dalam nilai porsi yang cukup signifikan
misalnya 10% atau lebih.
Namun bila Anda ingin membeli saham dari
perusahaan terbuka misalnya Unilever (UNVR) atau Astra Internasional
(ASII), maka Anda tidak perlu melakukan nego dengan pemegang saham
sebelumnya karena transaksi difasilitasi di bursa dan juga dapat
dilakukan dengan porsi yang sangat kecil yaitu 1 lot atau 500 lembar
saham saja. Pada umumnya perushaaan terbuka di Indonesia mempunyai
jumlah saham mencapai miliaran lembar sehingga tentu jumlah 1 lot
tersebut hanya merupakan porsi yang sangat kecil namun di sinilah
menariknya karena dengan dana yang kecil pun Anda dapat menjadi bagian
dari pemilik perushaaan. Untuk menjamn kepentingan para pemegang saham, tentu perusahaan terbuka harus menjalani audit dan mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh otoritas bursa agar dapat menjamin transparansi sehingga pemegang saham ritel atau masyarakat luas dapat mengetahui seluk beluk kinerja perusahaan tersebut.
Keterbukaan dan kredibilitas manajemen ini sangat penting karena tentu kita tidak ingin menanamkan modal di perusahaan yang tidak kita percayai bukan? Perusahaan terbuka wajib untuk mempublikasikan laporan keuangan per kuartal atau 3 bulan sekali. Perusahaan terbuka juga diwajibkan untuk menyampaikan pada bursa mengenai aksi korporasi atau transaksi yang menimbulkan dampak signifikan bagi perusahaan. Dari informasi yang disampaikan itulah investor dapat mengetahui kondisi perusahaan dan melakukan analisa terhadap kinerja dan prospek perusahaan.
Sekuritas
Untuk melakukan jual beli, terlebih dahulu kita harus mendaftar dulu melalui sekuritas karena sekuritas merupakan pihak yang menyediakan platform/menjadi perantara untuk proses jual beli saham. Ibaratnya seperti kita ingin melakukan transfer ke rekening teman kita, tentu sebelumnya kita harus membuka tabungan dulu di bank. Nah sekuritas pun demikian, jadi kita harus membuka akun dulu sebelum bertransaksi. Memilih sekuritas harus dilakukan dengan cermat dan harus dipastikan bahwa sekuritas yang Anda pilih memang legal dan terdaftar.di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain faktor legalitas, hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam
memilih sekuritas adalah biaya transaksi yang dikenakan. Jadi ketika
Anda melakukan transaksi jual beli ada fee jual beli yang dikenakan dan
bisa berbeda-beda antar sekuritas. Bagi Anda yang berencana mencoba
investasi dengan dana yang kecil, maka nilai minimum penempatan dana
yang disyaratkan oleh sekuritas juga dapat menjadi pertimbangan. Saat ini kebanyak sekuritas juga mempunyai platform online yang memungkinkan Anda untuk melakukan jual beli secara online, jadi platform online tersebut juga dapat menjadi pertimbangan apakah mempunyai fitur yang lengkap dan interface yang mudah untuk digunakan.
Anda tidak perlu khawatir uang Anda akan disalahgunakan karena dana yang Anda setor akan ditempatkan di Rekening Dana Investor (RDI) yang dibuka di bank rekanan. Jadi misalnya Anda membuka akun di sekuritas A, maka Anda akan dibukakan rekening yang akan digunakan untuk transaksi jual beli saham di bank tertentu misalnya bank B. Biasanya sekuritas menyediakan beberapa pilihan bank untuk membuka RDI, sehingga Anda dapat memilih beberapa bank. Jadi dana Anda akan ditempatkan di rekening tersebut dan bukan di pihak sekuritas. Bank akan mengirimkan secara berkala mutasi RDI sehingga Anda dapat memonitor dengan mudah.
Sekuritas setiap bulan juga akan mengirimkan laporan bulanan berupa ringkasan transaksi yang Anda lakukan, serta mutasi dan sisa dana yang tersedia. Jadi Anda dapat mengecek secara berkala dan bila melakukan pencatatan sendiri maka Anda juga dapat mencocokan dengan laporan yang dikirim oleh sekuritas.
Karena artikel ini sudah cukup panjang, maka untuk proses jual beli saham dan juga hal lainnya akan dibahas di artikel lain
Comments
Post a Comment