Skip to main content

Art of Doing Nothing dan Kesuksesan Investasi


Bila Anda sudah melakukan investasi saham selama beberapa tahun, Anda pasti pernah mengalami momen-momen seperti ini: IHSG naik dan turun bergantian dengan nilai yang tidak begitu signifikan/ sideways, saham di portofolio Anda nilainya juga cenderung tidak bergerak, dan tidak ada saham baru yang harganya menarik untuk dibeli. Bagi Anda yang mempunyai kesibukan atau pekerjaan lain, mungkin hal ini tidak begitu terasa. Namun bila Anda mempunyai banyak waktu luang untuk mengamati pasar, maka saat-saat seperti itu akan menjadi momen yang membosankan.


Karena sudah menjadi kebiasaan dan pola pikir kita, bahwa kesibukan atau doing something merupakan kunci dari kesuksesan. Kita terbiasa percaya bahwa untuk meraih hasil maksimal maka kita harus sibuk, dan kalau dalam investasi maka kesibukan dapat diartikan dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya atau sering melakukan transaksi jual beli. Apalagi di tengah derasnya arus informasi dan rekomendasi jual beli yang setiap hari muncul, maka menunggu dan bersabar adalah suatu hal yang sulit dilakukan.

Padahal, kita harus ingat bahwa konsep investasi saham adalah mengembangkan kekayaan Anda dengan sumber daya yang minimal. Sumber daya yang saya maksud dapat berupa tenaga, biaya, maupun waktu. Dengan demikian, sebenarnya wajar saja kalau Anda tidak begitu sibuk dalam investasi saham, karena memang itulah tujuanya. Kalau Anda sibuk, maka berarti Anda berdagang (trading) saham dan bukan investasi.

Berinvestasi saham tidak memerlukan waktu atau aktivitas yang berlebihan karena Anda hanya melakukan analisa dan menunggu harga yang tepat untuk membeli saham. Sembari mengikuti perkembangan perusahaan, Anda juga mengamati harga apakah sudah melampaui nilai wajarnya. Bila harga sudah terlampau tinggi, barulah Anda punya aktivitas yaitu melakukan penjualan saham.

Return dalam berinvestasi saham tidak ditentukan oleh banyaknya transaksi yang Anda lakukan. Ingat bahwa satu kali pembelian dapat menghasilkan lebih banyak keuntungan dibanding puluhan transaksi yang dilakukan pada harga yang salah. Kita harus memiliki kemampuan untuk bersabar dan doing nothing sembari menunggu pasar menawarkan harga yang menguntungkan bagi kita.

Penyebab Anda tidak sabar juga bisa karena keinginan untuk meraih untung secara cepat. Untuk itu, perlu terus disadari bahwa investasi saham merupakan investasi jangka menengah hingga panjang. Sehingga bila Anda ingin meraih untung atau dana dalam waktu singkat, maka mungkin bisnis sektor riil atau produk lain dapat menjadi pilihan bagi Anda.

Saat-saat membosankan ketika berinvestasi merupakan tantangan yang harus Anda atasi dengan baik, sehingga bisa melakukan transaksi dengan tepat dan meraih hasil yang optimal. Untuk dapat membantu Anda agar lebih bisa bersabar dan doing nothing, pengandaian berikut mungkin bisa membantu. Bayangkan bila Anda berinvestasi tanah, tentu tidak mungkin bukan Anda mengecek harganya setiap bulan? Terapkanlah juga hal yang sama pada saham, agar Anda tidak terlalu terburu-buru ingin cepat untung.

Ingat bahwa investasi dan bekerja di sektor riil agak berbeda, karena di pekerjaan mungkin benar bahwa makin banyak kita bekerja maka hasil dapat lebih banyak. Namun investasi saham tidak membutuhkan begitu banyak aktivitas. Jadi, ingatlah bahwa keuntungan bukan hanya didapat dari kesibukan, tapi juga dari kemampuan Anda untuk doing nothing dan bersabar sambil menunggu harga yang ditawarkan oleh pasar berada pada harga yang menguntungkan untuk transaksi


Comments

Popular posts from this blog

Arti YoY, QoQ, MoM, dan Ytd

Kunci untuk dapat menganalisa dengan baik salah satunya adalah denan mengetahui istilah-istilah yang terdapat dalam penyajian data keuangan. Selain mengenai rasio ataupun akun-akun dalam laporan laba rugi, yang tidak kalah penting adalah untuk mengetahui perbandingan kinerja saat ini dengan kinerja sebelumnya. Bila salah memahami arti istilah ini, maka bisa saja muncul persepsi yang salah terhadap kinerja perusahaan. Nah dalam melakukan perbandingan dengan periode sebelumnya, sering dijumpai istilah seperti yoy, qoq, mom, dan juga ytd.

Mengapa Berinvestasi di Saham?

Jika sebelumnya saya membahas mengapa saya memilih berinvestasi dan bukan trading, saat ini saya juga ingn membahas mengenai mengapa saya memilih investasi saham dan bukan bidang lainnya. Alasan ini sangat penting karena menjadi dasar dalam berinvestasi secara konsisten dan juga sebagai pedoman seberapa banyak saya akan mencurahkan tenaga, pikiran, dan juga dana dalam bidang ini.

Mindset Investor Saham

Dalam berbagai hal termasuk investasi, memiliki mindset yang tepat adalah kunci penting untuk meraih keberhasilan. Disadari atau tidak, kita semua pasti mempunyai mindset atau pola pikir tertentu dalam melakukan sesuatu. Mindset tersebut akan menjadi dasar bagi kita dalam menyikapi berbagai informasi dan kondisi yang muncul, serta mempengaruhi style kita dalam berinvestasi. Jadi kita tidak hanya memerlukan kemampuan teknis dalam melakukan analisa, membaca laporan keuangan, atau ilmu makro ekonomi saja yang penting tapi juga hal non teknis seperti mindset yang sangat