Setelah sebelumnya membahas mengenai dasar investasi saham, kali ini saya ingin menjelaskan mengenai proses jual beli di pasar saham. Sebagaimana pasar tradisional, di pasar saham juga terdapat proses tawar-menawar antara penjual dan pembeli, dan bila terjadi kesepatakan dari harga tawar tersebut, maka terjadilah transaksi dengan harga transaksi tertentu. Untuk memudahkan dalam memahami, maka pembaca dapat melihat pada ilustrasi berikut:
Ilustrasi Order Book |
Lalu bagaimana dapat terbentuk transaksi? Harga transaksi merupakan harga dimana tercapai kesepakatan, baik pembeli yang menaikkan harga mengikuti keinginan penjual atau penjual menurunkan harga untuk mengalah mengikuti harga yang ditawar oleh pembeli. Misal pada tabel tersebut ada pembeli yang tidak mau mengantri dan menganggap harga 1010 masih pantas untuk saham ini, maka pembeli tersebut akan langsung memasukan harga beli sebesar 1010. Bila pembeli ini ingin membeli 6 lot, maka seluruh penawaran pada harga 1010 akan habis karena diborong oleh pembeli tersebut.
Bagaimana bila pembeli ingin membeli 20 lot? Maka pembeli hanya akan mendapat 6 lot terlebih dahulu, dan sisa 14 lot masih mengantri menunggu ada penjual lain yang bersedia menjual di harga 1010. Nah misalnya pembeli merasa bahwa harga 1020 masih layak untuk saham tersebut dan tidak ingin menawar, maka pembeli bisa saja mengubah penawarannya menjadi 1020 sehingga sisa 14 lot tadi langsung diambil dengan memborong pada harga 1020. Dengan demikian, jumlah lot yang ditawarkan untuk dijual pada harga 1020 akan berkurang sebanyak 14 lot karena sudah diambil oleh pembeli tadi.
Jadi harga yang terbentuk di bursa saham merupakan harga pertemuan antara harga pembeli dan penjual. Kenaikan harga dapat terbentuk bila pembeli merasa bahwa harga yang ditawarkan oleh penjual masih layak dan jumlah lot yang ditawarkan pada harga paling rendah lebih sedikit daripada jumlah yang ingin dibeli. Sehingga pembeli pun mengambil barang pada lapisan harga yang lebih tinggi. Sebaliknya, penurunan harga dapat terjadi bila penjual ingin menjual dalam jumlah banyak dan jumlah lot yang ditawarkan pada harga tertinggi dari sisi pembeli masih kurang dibanding jumlah lot yang ingin dijual. Akhirnya penjual pun bersedia menjual pada lapisan harga yang lebih rendah supaya saham yang ditawarkan dapat segera terjual.
Untuk itu tidak heran bila pasar saham sangat fluktuatif karena transaksi pada jumlah lot yang sedikitpun akan tercatat sebagai harga akhir (last) dari saham tersebut, padahal transaksi pada harga tersebut belum tentu dilakukan dalam jumlah besar sehingga tidak dapat dijadikan acuan dalam menilai sebuah perusahaan. Memahami proses jual beli di pasar saham akan membantu dalam melakukan analisa dan membentuk cara pandang dalam berinvestasi.
Comments
Post a Comment